Senin, 03 Agustus 2009

Zamzam


Salah satu tujuan festival musik adalah memperkenalkan dan mengangkat bakat-bakat baru di musik. Dalam Axis Jakarta International Java Soulnation Festival yang berlangsung di Istora Senayan, 30-31 Oktober 2009, tampil Zamzam, penyanyi rap asal kota Cianjur, Jawa Barat, yang pernah menjadi sopir angkutan kota atau angkot.

Zamzam baru pertama kali tampil di festival internasional musik hip-hop, soul, R&B, dan rap tersebut. Lazimnya pendatang baru, Zamzam masih diberi jatah panggung kecil di luar ruang, tepatnya Axis Stage di dekat pintu masuk area festival.

Sebagai artis hip-hop, Zamzam terlihat memang masih malu-malu dan kurang lepas menunjukkan kebolehan bersama teman-temannya sesama artis baru di bawah manajemen Freesouls Entertainment, Sabtu (31/10) malam.

Ia menyanyikan beberapa lagu karya sendiri, antara lain berjudul Ladies, Sampai Mati, dan Magdalena. Lagu Magdalena ini menjadi single pertama yang kami lepas ke pasar, kata Heru Bunjani, Direktur Pemasaran dan Promosi Freesouls Entertainment.

Menurut Heru, pihaknya mulai tertarik pada Zamzam sejak ia menjuarai acara Rap Battle yang digelar di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, tahun 2005. Di final, Zamzam mengalahkan Saykoji. Setelah itu, ia juga menjadi pemenang kontes Rap Superstar 2009 yang digelar Hiphopindo, mengalahkan 50 peserta dari seluruh Indonesia, papar Heru.

Prestasi itu saja sudah luar biasa mengingat latar belakang dan asal-usul Zamzam yang jauh dari ingar bingar musik rap dan hip-hop. Lahir di Bandung, 28 Agustus 1985, pemuda bernama lengkap Zamzam Kamaludin ini tumbuh besar di Cianjur, kota kecil di Jawa Barat yang terkenal dengan berasnya.

Sopir angkot

Selulus SMA, Zamzam tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah karena keterbatasan kemampuan keluarga. Ia akhirnya mengikuti jejak teman-teman sebaya di lingkungannya, yakni menjadi sopir angkot. Teman-teman saya kalau tidak jadi sopir angkot, ya, jadi TKI. Akhirnya saya ikut-ikutan narik angkot, kenang Zamzam, yang bercita-cita menulis lagu rap dalam bahasa Sunda.

Sambil narik angkot 02B jurusan Pasir Hayam-Pasar Induk, Zamzam mulai berkenalan dengan musik hip-hop dan rap. Berawal dari mendengarkan kaset, ia mencoba-coba merangkai kata-kata buat dinyanyikan secara rap. Kebetulan ada satu temen sopir angkot yang sama-sama suka rap. Jadi, sambil nunggu penumpang, kami sering latihan nge-rap di mobil. Sekarang dia sudah jadi TKI, ujar pengidola artis rap dari AS, Eminem, ini.

Pengetahuan Zamzam terhadap rap pun meningkat setelah ia tahu menggunakan internet untuk mencari informasi ataupun mengunduh musik minus-one sebagai pengiring rap dari berbagai situs di luar negeri.

Dari internet itu juga saya tahu ada acara Rap Battle di Jakarta. Saya nekat berangkat ke Jakarta naik bus, cuma bawa bekal uang Rp 70.000. Berangkat pagi, langsung pulang setelah acara. Untungnya menang, dapat hadiah Rp 1 juta, saya bagi-bagi ke saudara di rumah dan buat beli walkman , ungkap Zamzam, yang sampai sekarang masih bekerja di peternakan ikan bawal milik saudaranya sambil membantu ibunya sebagai penyalur TKI di Cianjur. -

Sejak bergabung dengan Freesouls Entertainment, Maret lalu, Zamzam kini mulai merintis karier sebagai artis profesional. Berbagai pentas dan pertunjukan di kelab malam sudah pernah ia jajal. Dan kini, ia tampil di sebuah festival internasional. Enggak pernah terbayang bisa tampil di satu event bersama DMC, ujar Zamzam menyebut salah satu tokoh musik rap dari AS yang juga tampil di Soulnation Festival 2009. Yo..yo man..euy!! (DHF)

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar